Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Fayakhun Ajak Bangsa Indonesia Kokohkan Kebhinekaan

Jiwa nasionalisme Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi membara ketika meresapi makna kebhinekaan. Baginya, Indonesia adalah negara berdaulat, negara merdeka yang memiliki jati diri. Kemerdekaan ini harus disyukuri dengan pembangunan yang positif. Oleh karena itu, dalam momentum kemerdekaan RI ke-71 tahun 2016 kemarin, Fayakhun Andriadi mengajak segenap bangsa Indonesia untuk menghargai kemerdekaan. Fayakhun mengatakan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hasil perjuangan seluruh komponen bangsa yang terdiri dari berbagai suku, etnis, agama, dan budaya. Karena itu, Kemerdekaan ini juga untuk semua suku, etnis, agama, dan budaya yang hidup di Negara Indonesia. Kebhinnekaan adalah kekuatan sekaligus kekayaan yang harus selalu kita pupuk dan lestarikan. Hal diatas dikatakan FayakhunAndriadi saat menyampaikan pidatonya selaku Pembina upacara Peringatan HUT RI ke-71 di lapangan Kantor Partai Golkar DKI Jakarta pada 17 Agustus 2016 kemarin. Upacara tersebut diikuti oleh

Kisah Awal Perjuangan Fayakhun Bakamla

Lahir dan dibesarkan di keluarga miskin, membentuk karakter FayakhunBakamla menjadi sosok pekerja keras dan pantang menyerah. Sejak kecil Fayakhun Bakamla sudah harus melakoni pekerjaan yang semestinya dikerjakan orang dewasa. Hanya dengan mengandalkan hasil panen sawah, itupun cuma beberapa petak, sangat keteteran membiayai kebutuhan keluarga. Jangankan memikirkan pendidikan Fayakhun Bakamla beserta saudara-saudaranya, biaya hidup sehari-hari saja, sulitnya bukan main. Praktis, hari berganti hari hanya berkutat pada upaya bertahan hidup (struggle for life), alih-alih menyusun perencanaan masa depan bagi anak-anaknya. Saat itu, masa depan bagi Fayakhun Bakamla adalah gambaran akan kegetiran hidup yang siap mencengkram di masa depan. Keadaan demikian yang menjadikan Fayakhun Bakamla kecil kala itu, sudah harus memikirkan hal-hal yang semestinya menjadi beban orang tua. Saat duduk di bangku sekolah dasar, Fayakhun Bakamla sudah harus bersiasat dengan waktu. Ketika waktu