Empat Tantangan Demokrasi Digital (bagian 3 -habis) Oleh: Fayakhun Andriadi
Menurut Fayakhun Andriadi, laju kemajuan di bidang teknologi
saat ini berjalan begitu cepat. Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta ini
kemudian membahas laju perkembangan teknologi tersebut beserta hubungannya
dengan dunia politik. Dalam pandangannya, elemen penting dalam masyarakat jika
tidak mampu menyerap laju perkembangan teknologi akan semakin terpinggirkan
untuk kemudian tersingkir. Hal yang sama juga terjadi di dunia politik. Mereka
yang tidak bisa mengikuti laju perkembangan teknologi akan tertinggal dari arus
laju perkembangan masyarakat yang menjadi tujuan utama proses perpolitikan.
Dalam salah satu bukunya yang berjudul “Demokrasi di Tangan
Netizen”, Fayakhun Andriadi memaparkan berbagai macam bentuk teori dalam dunia
politik. Salah satu pokok pembahasan paling menarik dari buku tersebut adalah
mengenai perkembangan dunia digital dan pengaruhnya terhadap dunia politik.Fayakhun melihat bahwa dunia digital memiliki prospek yang cerah dalam hal
perannya untuk memberdayakan perilaku demokrasi dalam masyarakat modern.
Lebih lanjut dijelaskan, prospek selalu satu paket dengan
tantangan. Tak ada prospek yang tak diiringi dengan tantangan. Demokrasi
digital juga demikian. Wilhelm (2003) pernah mengajukan beberapa pandangannya
mengenai tantangan yang akan dihadapi dalam implementasi konsep demokrasi
digital. Menurut Wilhelm, ada empat tantangan demokrasi digital yang akan kita
hadapi. Setelah dalam tulisan sebelumnya dibahas tiga tantangan yang pertama,
pada tulisan kali ini akan dibahas mengenai tantangan keempat atau terakhir.
Tantangan keempat, hilangnya ruang publik di bawah
tekanan kekuatan pasar yang mengubah bentuk, memampatkan, dan bahkan
menghilangkan hak publik. Beberapa orang di sektor publik ingin menghapuskan
standar hukum untuk kepentingan perlindungan masyarakat. Para pengusaha
penyiaran bertindak sebagai orang-orang yang dipercayai, mewakili para pemirsa
yang mempunyai sedikit akses untuk spektrum yang sukar didapat ini. Dengan
mendirikan lingkungan lingkungan media milik swasta dengan aturan bayaran
setiap kali penggunaan, publik tidak memiliki hak legal untuk mendapatkan akses
masuk gratis.
Menurut Wilhelm, keempat tantangan yang sudah dibahas dalam
seri tulisan ini harus mampu diatasi oleh demokrasi digital. Kesuksesan
implementasi demokrasi digital sangat tergantung pada kemampuan untuk mengatasi
keempat tantangan yang sudah dibahas dalam seri tulisan kali ini. Tantangan
tersebut akan berubah menjadi hambatan, masalah, dan kelemahan dari demokrasi
digital jika tidak segera diselesaikan.
Demikian seri tulisan mengenai empat tantangan demokrasi
digital. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar